Sabtu, 29 Desember 2012

Zakat adalah Kotoran Manusia


Nasi dan lauk pauk yang kita makan tidak semuanya diserap tubuh sebagai gizi. Tetapi, sebagian dibuang sebagai kotoran. Ketika dengan sengaja kita manahan BAB atau BAK, kira-kira apa yang akan terjadi? Saya kira penyakit akan menjangkit. Anda juga pasti setuju, kan?
       Nah, begitu juga zakat. Zakat merupakan kotoran manusia yang harus segera “dibuang” oleh kita. Kita yang mampu dan kena kewajiban zakat. Jika hal ini tidak dilakukan, kita akan terjangkiti “penyakit”. Dan, penyakit itu bernama dosa yang pada akhirnya akan membuat sengsara dunia dan akhirat.
       Ya, benar! Zakat merupakan kotoran manusia. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw. berikut:
إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ
“Sesungguhnya zakat-zakat ini hanyalah kotoran manusia” (H.R. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasai).
       Begitu rakus dan bakhilnya seseorang jika ia tidak menunaikan zakat.  Menurut hadits tersebut, orang yang tidak menunaikan zakat sama saja dengan orang yang tidak mau membuang kotorannya. Ia meracuni tubuhnya. Ia membiarkan penyakit berkembang. Setelah penyakit menumpuk ia bukannya mengupayakan kesembuhan, ia malah menambah lagi penyakit di tubuhnya.
       Oleh karena itu, jika kita termasuk kena wajib zakat, maka demi kebersihan diri dari penyakit (baca: dosa) menunaikan zakat adalah kemestian. Karena, zakat merupakan pembersih jiwa dan harta seseorang sebagaimana firman Allah swt.:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah dari harta-harta mereka zakatnya yang akan membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka! Sesungguhnya doamu menjadi ketentraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. at-taubah [9]: 103).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar